Tafsir AL-Quran
Surat Al-Lail (Malam) 21 Ayat

Tafsir Surat Al-Lail ayat 1

1 : سورة الليل

وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ 1

Arti:

Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),  (QS. Al-Lail : 1)

Translation:
By the night when it covers


Tafsir Tahlili:

Allah bersumpah dengan malam apabila menutupi, yaitu ketika malam sudah merata menutupi alam ini. Ini adalah waktu isya yaitu ketika cahaya merah sudah hilang di ufuk barat. Waktu itu manusia pada umumnya sudah mengakhiri aktivitasnya, dan ingin istirahat dan pergi tidur. Kemudian Allah bersumpah dengan aktivitas alam sebaliknya, yaitu siang ketika terang benderang. Waktu itu adalah waktu duha ketika cahaya matahari sudah merata menyinari alam ini, yang kontras dengan malam yang baru saja berakhir, dan manusia mulai bekerja.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 2

2 : سورة الليل

وَٱلنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ 2

Arti:

dan siang apabila terang benderang,  (QS. Al-Lail : 2)

Translation:
And [by] the day when it appears


Tafsir Tahlili:

Allah bersumpah dengan malam apabila menutupi, yaitu ketika malam sudah merata menutupi alam ini. Ini adalah waktu isya yaitu ketika cahaya merah sudah hilang di ufuk barat. Waktu itu manusia pada umumnya sudah mengakhiri aktivitasnya, dan ingin istirahat dan pergi tidur. Kemudian Allah bersumpah dengan aktivitas alam sebaliknya, yaitu siang ketika terang benderang. Waktu itu adalah waktu duha ketika cahaya matahari sudah merata menyinari alam ini, yang kontras dengan malam yang baru saja berakhir, dan manusia mulai bekerja.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 3

3 : سورة الليل

وَمَا خَلَقَ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰٓ 3

Arti:

dan penciptaan laki-laki dan perempuan,  (QS. Al-Lail : 3)

Translation:
And [by] He who created the male and female,


Tafsir Tahlili:

Selanjutnya, Allah bersumpah dengan laki-laki dan perempuan yang telah diciptakan-Nya. Ini adalah juga dua makhluk yang berlawanan jenis dan kodratnya.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 4

4 : سورة الليل

إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ 4

Arti:

sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.  (QS. Al-Lail : 4)

Translation:
Indeed, your efforts are diverse.


Tafsir Tahlili:

Setelah bersumpah dengan dua-dua makhluk-Nya yang berlawanan jenis dan sifatnya, Allah menegaskan bahwa perbuatan atau tingkah laku manusia itu memang bermacam-macam. Perbedaan itu terjadi karena perbedaan kemauannya, apakah mengikuti potensi positifnya ataukah mengikuti potensi negatifnya.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 5

5 : سورة الليل

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَٱتَّقَىٰ 5

Arti:

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,  (QS. Al-Lail : 5)

Translation:
As for he who gives and fears Allah


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan adanya tiga tingkah laku manusia. Pertama, suka memberi, yaitu menolong antara sesama manusia. Ia tidak hanya mengeluarkan zakat kekayaannya, yang merupakan kewajiban, tetapi juga berinfak, bersedekah, dan sebagainya yang bukan wajib. Kedua, bertakwa, yaitu takut mengabaikan perintah-Nya atau melanggar larangan-Nya. Ketiga, membenarkan kebaikan Allah, yaitu mengakui nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya lalu mensyukurinya. Nikmat terbesar Allah yang ia akui adalah surga. Oleh karena itu, ia tidak segan-segan beramal di dunia untuk memperolehnya, di antaranya membantu antara sesama manusia. Kepada mereka yang melakukan tiga aspek perbuatan baik di atas, Allah akan memberikan kemudahan bagi mereka, yaitu kemudahan untuk memperoleh keberuntungan di dunia maupun di akhirat.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 6

6 : سورة الليل

وَصَدَّقَ بِٱلْحُسْنَىٰ 6

Arti:

dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),  (QS. Al-Lail : 6)

Translation:
And believes in the best [reward],


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan adanya tiga tingkah laku manusia. Pertama, suka memberi, yaitu menolong antara sesama manusia. Ia tidak hanya mengeluarkan zakat kekayaannya, yang merupakan kewajiban, tetapi juga berinfak, bersedekah, dan sebagainya yang bukan wajib. Kedua, bertakwa, yaitu takut mengabaikan perintah-Nya atau melanggar larangan-Nya. Ketiga, membenarkan kebaikan Allah, yaitu mengakui nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya lalu mensyukurinya. Nikmat terbesar Allah yang ia akui adalah surga. Oleh karena itu, ia tidak segan-segan beramal di dunia untuk memperolehnya, di antaranya membantu antara sesama manusia. Kepada mereka yang melakukan tiga aspek perbuatan baik di atas, Allah akan memberikan kemudahan bagi mereka, yaitu kemudahan untuk memperoleh keberuntungan di dunia maupun di akhirat.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 7

7 : سورة الليل

فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ 7

Arti:

maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.  (QS. Al-Lail : 7)

Translation:
We will ease him toward ease.


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan adanya tiga tingkah laku manusia. Pertama, suka memberi, yaitu menolong antara sesama manusia. Ia tidak hanya mengeluarkan zakat kekayaannya, yang merupakan kewajiban, tetapi juga berinfak, bersedekah, dan sebagainya yang bukan wajib. Kedua, bertakwa, yaitu takut mengabaikan perintah-Nya atau melanggar larangan-Nya. Ketiga, membenarkan kebaikan Allah, yaitu mengakui nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya lalu mensyukurinya. Nikmat terbesar Allah yang ia akui adalah surga. Oleh karena itu, ia tidak segan-segan beramal di dunia untuk memperolehnya, di antaranya membantu antara sesama manusia. Kepada mereka yang melakukan tiga aspek perbuatan baik di atas, Allah akan memberikan kemudahan bagi mereka, yaitu kemudahan untuk memperoleh keberuntungan di dunia maupun di akhirat.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 8

8 : سورة الليل

وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسْتَغْنَىٰ 8

Arti:

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,  (QS. Al-Lail : 8)

Translation:
But as for he who withholds and considers himself free of need


Tafsir Tahlili:

Sebaliknya, ada manusia yang bertingkah laku sebaliknya. Ia bakhil, pelit, tidak mau menolong antar sesama, apalagi mengeluarkan kewajibannya yaitu zakat. Di samping itu, ia sudah merasa cukup segala-galanya. Oleh karena itu, ia merasa tidak memerlukan orang lain bahkan Allah. Akibatnya, ia sombong dan tidak mengakui nikmat-nikmat Allah yang telah ia terima dan tidak mengharapkan nikmat-nikmat itu. Akibatnya ia tidak mengindahkan aturan-aturan Allah. Orang itu akan dimudahkan Allah menuju kesulitan, baik kesulitan di dunia maupun di akhirat. Kesulitan di dunia misalnya kejatuhan, penyakit, kecelakaan, musibah, dan sebagainya. Kesulitan di akhirat adalah ketersiksaan yang puncaknya adalah neraka. Manusia, bila sudah mati tanpa memiliki amal dan kemudian masuk neraka di akhirat, maka harta benda dan kekayaan mereka tidak berguna apa pun. Hal itu karena harta itu tidak akan bisa digunakan untuk menebus dosa-dosa mereka.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 9

9 : سورة الليل

وَكَذَّبَ بِٱلْحُسْنَىٰ 9

Arti:

serta mendustakan pahala terbaik,  (QS. Al-Lail : 9)

Translation:
And denies the best [reward],


Tafsir Tahlili:

Sebaliknya, ada manusia yang bertingkah laku sebaliknya. Ia bakhil, pelit, tidak mau menolong antar sesama, apalagi mengeluarkan kewajibannya yaitu zakat. Di samping itu, ia sudah merasa cukup segala-galanya. Oleh karena itu, ia merasa tidak memerlukan orang lain bahkan Allah. Akibatnya, ia sombong dan tidak mengakui nikmat-nikmat Allah yang telah ia terima dan tidak mengharapkan nikmat-nikmat itu. Akibatnya ia tidak mengindahkan aturan-aturan Allah. Orang itu akan dimudahkan Allah menuju kesulitan, baik kesulitan di dunia maupun di akhirat. Kesulitan di dunia misalnya kejatuhan, penyakit, kecelakaan, musibah, dan sebagainya. Kesulitan di akhirat adalah ketersiksaan yang puncaknya adalah neraka. Manusia, bila sudah mati tanpa memiliki amal dan kemudian masuk neraka di akhirat, maka harta benda dan kekayaan mereka tidak berguna apa pun. Hal itu karena harta itu tidak akan bisa digunakan untuk menebus dosa-dosa mereka.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 10

10 : سورة الليل

فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْعُسْرَىٰ 10

Arti:

maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.  (QS. Al-Lail : 10)

Translation:
We will ease him toward difficulty.


Tafsir Tahlili:

Sebaliknya, ada manusia yang bertingkah laku sebaliknya. Ia bakhil, pelit, tidak mau menolong antar sesama, apalagi mengeluarkan kewajibannya yaitu zakat. Di samping itu, ia sudah merasa cukup segala-galanya. Oleh karena itu, ia merasa tidak memerlukan orang lain bahkan Allah. Akibatnya, ia sombong dan tidak mengakui nikmat-nikmat Allah yang telah ia terima dan tidak mengharapkan nikmat-nikmat itu. Akibatnya ia tidak mengindahkan aturan-aturan Allah. Orang itu akan dimudahkan Allah menuju kesulitan, baik kesulitan di dunia maupun di akhirat. Kesulitan di dunia misalnya kejatuhan, penyakit, kecelakaan, musibah, dan sebagainya. Kesulitan di akhirat adalah ketersiksaan yang puncaknya adalah neraka. Manusia, bila sudah mati tanpa memiliki amal dan kemudian masuk neraka di akhirat, maka harta benda dan kekayaan mereka tidak berguna apa pun. Hal itu karena harta itu tidak akan bisa digunakan untuk menebus dosa-dosa mereka.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 11

11 : سورة الليل

وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهُۥٓ إِذَا تَرَدَّىٰٓ 11

Arti:

Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.  (QS. Al-Lail : 11)

Translation:
And what will his wealth avail him when he falls?


Tafsir Tahlili:

Sebaliknya, ada manusia yang bertingkah laku sebaliknya. Ia bakhil, pelit, tidak mau menolong antar sesama, apalagi mengeluarkan kewajibannya yaitu zakat. Di samping itu, ia sudah merasa cukup segala-galanya. Oleh karena itu, ia merasa tidak memerlukan orang lain bahkan Allah. Akibatnya, ia sombong dan tidak mengakui nikmat-nikmat Allah yang telah ia terima dan tidak mengharapkan nikmat-nikmat itu. Akibatnya ia tidak mengindahkan aturan-aturan Allah. Orang itu akan dimudahkan Allah menuju kesulitan, baik kesulitan di dunia maupun di akhirat. Kesulitan di dunia misalnya kejatuhan, penyakit, kecelakaan, musibah, dan sebagainya. Kesulitan di akhirat adalah ketersiksaan yang puncaknya adalah neraka. Manusia, bila sudah mati tanpa memiliki amal dan kemudian masuk neraka di akhirat, maka harta benda dan kekayaan mereka tidak berguna apa pun. Hal itu karena harta itu tidak akan bisa digunakan untuk menebus dosa-dosa mereka.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 12

12 : سورة الليل

إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ 12

Arti:

Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,  (QS. Al-Lail : 12)

Translation:
Indeed, [incumbent] upon Us is guidance.


Tafsir Tahlili:

Allah menegaskan bahwa Ia berkewajiban menunjuki manusia mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, sebagaimana dinyatakan-Nya dalam ayat lain: Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, "Salamun 'alaikum (selamat sejahtera untuk kamu)." Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barang siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang. (al-An'am/6: 54)




Tafsir Surat Al-Lail ayat 13

13 : سورة الليل

وَإِنَّ لَنَا لَلْءَاخِرَةَ وَٱلْأُولَىٰ 13

Arti:

dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.  (QS. Al-Lail : 13)

Translation:
And indeed, to Us belongs the Hereafter and the first [life].


Tafsir Tahlili:

Allah juga pemilik alam ini, baik alam akhirat maupun alam dunia. Bila Allah pemilik segala-galanya, maka tiada jalan bagi manusia selain meminta semuanya itu kepada-Nya dengan jalan mengimani dan bertakwa kepada-Nya.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 14

14 : سورة الليل

فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ 14

Arti:

Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.  (QS. Al-Lail : 14)

Translation:
So I have warned you of a Fire which is blazing.


Tafsir Tahlili:

Di samping Allah telah menunjuki manusia jalan yang benar, Ia juga memperingatkan manusia tentang adanya neraka yang senantiasa menyala-nyala. Penghuni neraka itu adalah mereka yang paling durhaka, yaitu orang-orang yang senantiasa memandang dusta wahyu-wahyu yang disampaikan kepadanya, dan karena itu tidak mau mengimaninya dan menjalankannya.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 15

15 : سورة الليل

لَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا ٱلْأَشْقَى 15

Arti:

Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,  (QS. Al-Lail : 15)

Translation:
None will [enter to] burn therein except the most wretched one.


Tafsir Tahlili:

Di samping Allah telah menunjuki manusia jalan yang benar, Ia juga memperingatkan manusia tentang adanya neraka yang senantiasa menyala-nyala. Penghuni neraka itu adalah mereka yang paling durhaka, yaitu orang-orang yang senantiasa memandang dusta wahyu-wahyu yang disampaikan kepadanya, dan karena itu tidak mau mengimaninya dan menjalankannya.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 16

16 : سورة الليل

ٱلَّذِى كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ 16

Arti:

yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).  (QS. Al-Lail : 16)

Translation:
Who had denied and turned away.


Tafsir Tahlili:

Di samping Allah telah menunjuki manusia jalan yang benar, Ia juga memperingatkan manusia tentang adanya neraka yang senantiasa menyala-nyala. Penghuni neraka itu adalah mereka yang paling durhaka, yaitu orang-orang yang senantiasa memandang dusta wahyu-wahyu yang disampaikan kepadanya, dan karena itu tidak mau mengimaninya dan menjalankannya.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 17

17 : سورة الليل

وَسَيُجَنَّبُهَا ٱلْأَتْقَى 17

Arti:

Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,  (QS. Al-Lail : 17)

Translation:
But the righteous one will avoid it -


Tafsir Tahlili:

Sebaliknya adalah orang yang takwa, yaitu orang yang memberikan kekayaannya untuk membantu orang lain untuk menyucikan dirinya. Orang yang takwa itu akan terjauh dari neraka. Contoh orang yang paling takwa adalah Abu Bakar as-siddiq yang telah menggunakan seluruh kekayaannya untuk memerdekakan orang-orang lemah dan perempuan-perempuan yang masuk Islam dan membantu mereka.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 18

18 : سورة الليل

ٱلَّذِى يُؤْتِى مَالَهُۥ يَتَزَكَّىٰ 18

Arti:

yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,  (QS. Al-Lail : 18)

Translation:
[He] who gives [from] his wealth to purify himself


Tafsir Tahlili:

Sebaliknya adalah orang yang takwa, yaitu orang yang memberikan kekayaannya untuk membantu orang lain untuk menyucikan dirinya. Orang yang takwa itu akan terjauh dari neraka. Contoh orang yang paling takwa adalah Abu Bakar as-siddiq yang telah menggunakan seluruh kekayaannya untuk memerdekakan orang-orang lemah dan perempuan-perempuan yang masuk Islam dan membantu mereka.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 19

19 : سورة الليل

وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُۥ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰٓ 19

Arti:

padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,  (QS. Al-Lail : 19)

Translation:
And not [giving] for anyone who has [done him] a favor to be rewarded


Tafsir Tahlili:

Orang-orang yang bertakwa membantu orang lain bukan karena orang itu berjasa kepadanya yang karena itu ia perlu membalasnya. Ia membantu orang itu semata-mata karena mengharapkan rida dan surga Allah di akhirat.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 20

20 : سورة الليل

إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ ٱلْأَعْلَىٰ 20

Arti:

tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.  (QS. Al-Lail : 20)

Translation:
But only seeking the countenance of his Lord, Most High.


Tafsir Tahlili:

Orang-orang yang bertakwa membantu orang lain bukan karena orang itu berjasa kepadanya yang karena itu ia perlu membalasnya. Ia membantu orang itu semata-mata karena mengharapkan rida dan surga Allah di akhirat.




Tafsir Surat Al-Lail ayat 21

21 : سورة الليل

وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ 21

Arti:

Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.  (QS. Al-Lail : 21)

Translation:
And he is going to be satisfied.


Tafsir Tahlili:

Orang takwa yang membantu orang lain untuk mencari rida Allah itu akhirnya akan memperolehnya. Orang itu terjauh dari neraka, dan pasti masuk surga.