Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, (QS. Al-Ghashiyah : 2)
Tafsir Tahlili:
Kemudian Allah menjelaskan bahwa manusia ketika itu terbagi dua, yaitu golongan orang kafir dan golongan orang mukmin.
Golongan orang kafir ketika melihat kedahsyatan yang terjadi ketika itu, menjadi tertunduk dan merasa terhina. Allah berfirman:
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin." (as-Sajdah/32: 12)
Dan firman Allah:
Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tertunduk karena (merasa) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata, "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat." Ingatlah, sesungguhnya orang-orang zalim itu berada dalam azab yang kekal. (asy-Syura/42: 45)
3
عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ3bekerja keras lagi kepayahan, [ QS. 88:3]
bekerja keras lagi kepayahan, (QS. Al-Ghashiyah : 3)
Tafsir Tahlili:
Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu semasa hidup di dunia bekerja dengan rajin dan sungguh-sungguh. Akan tetapi, perbuatan mereka itu tidak diterima karena mereka tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, yang merupakan syarat utama untuk diterimanya perbuatan dan mendapat ganjaran-Nya.
4
تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً4memasuki api yang sangat panas (neraka), [ QS. 88:4]
They will [enter to] burn in an intensely hot Fire.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 4
تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً4
Arti:
memasuki api yang sangat panas (neraka), (QS. Al-Ghashiyah : 4)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir akan dimasukkan ke dalam neraka. Bila mereka meminta air karena haus, maka mereka diberi air bersumber dari mata air yang sangat panas. Bila mereka meminta makan, maka diberi makanan yang jelek, yang tidak ada artinya. Allah berfirman:
Dan tidak ada makanan (baginya) kecuali dari darah dan nanah. (al-haqqah/69: 36)
Dan firman Allah:
Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan! pasti akan memakan pohon zaqqum. (al-Waqi'ah/56: 51-52)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Sungguh pohon zaqqum itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. (ad-Dukhan/44: 43-44)
5
تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ5diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. [ QS. 88:5]
They will be given drink from a boiling spring.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 5
تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ5
Arti:
diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. (QS. Al-Ghashiyah : 5)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir akan dimasukkan ke dalam neraka. Bila mereka meminta air karena haus, maka mereka diberi air bersumber dari mata air yang sangat panas. Bila mereka meminta makan, maka diberi makanan yang jelek, yang tidak ada artinya. Allah berfirman:
Dan tidak ada makanan (baginya) kecuali dari darah dan nanah. (al-haqqah/69: 36)
Dan firman Allah:
Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan! pasti akan memakan pohon zaqqum. (al-Waqi'ah/56: 51-52)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Sungguh pohon zaqqum itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. (ad-Dukhan/44: 43-44)
6
لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ6Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, [ QS. 88:6]
For them there will be no food except from a poisonous, thorny plant
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 6
لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ6
Arti:
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, (QS. Al-Ghashiyah : 6)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir akan dimasukkan ke dalam neraka. Bila mereka meminta air karena haus, maka mereka diberi air bersumber dari mata air yang sangat panas. Bila mereka meminta makan, maka diberi makanan yang jelek, yang tidak ada artinya. Allah berfirman:
Dan tidak ada makanan (baginya) kecuali dari darah dan nanah. (al-haqqah/69: 36)
Dan firman Allah:
Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan! pasti akan memakan pohon zaqqum. (al-Waqi'ah/56: 51-52)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Sungguh pohon zaqqum itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. (ad-Dukhan/44: 43-44)
7
لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِى مِن جُوعٍ7yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. [ QS. 88:7]
Which neither nourishes nor avails against hunger.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 7
لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِى مِن جُوعٍ7
Arti:
yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (QS. Al-Ghashiyah : 7)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir akan dimasukkan ke dalam neraka. Bila mereka meminta air karena haus, maka mereka diberi air bersumber dari mata air yang sangat panas. Bila mereka meminta makan, maka diberi makanan yang jelek, yang tidak ada artinya. Allah berfirman:
Dan tidak ada makanan (baginya) kecuali dari darah dan nanah. (al-haqqah/69: 36)
Dan firman Allah:
Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan! pasti akan memakan pohon zaqqum. (al-Waqi'ah/56: 51-52)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Sungguh pohon zaqqum itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. (ad-Dukhan/44: 43-44)
8
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ8Banyak muka pada hari itu berseri-seri, [ QS. 88:8]
[Other] faces, that Day, will show pleasure.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 8
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ8
Arti:
Banyak muka pada hari itu berseri-seri, (QS. Al-Ghashiyah : 8)
Tafsir Tahlili:
Allah menerangkan bahwa di dalam surga, muka orang mukmin berseri penuh kegembiraan. Mereka merasa senang melihat hasil usaha mereka yang mendapat keridaan Allah yang kemudian mendapat imbalan surga yang diidam-idamkan.
(10-16) Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
9
لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ9merasa senang karena usahanya, [ QS. 88:9]
merasa senang karena usahanya, (QS. Al-Ghashiyah : 9)
Tafsir Tahlili:
Allah menerangkan bahwa di dalam surga, muka orang mukmin berseri penuh kegembiraan. Mereka merasa senang melihat hasil usaha mereka yang mendapat keridaan Allah yang kemudian mendapat imbalan surga yang diidam-idamkan.
(10-16) Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
10
فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ10dalam surga yang tinggi, [ QS. 88:10]
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
11
لَّا تَسْمَعُ فِيهَا لَٰغِيَةً11tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. [ QS. 88:11]
Wherein they will hear no unsuitable speech.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 11
لَّا تَسْمَعُ فِيهَا لَٰغِيَةً11
Arti:
tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. (QS. Al-Ghashiyah : 11)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
12
فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ12Di dalamnya ada mata air yang mengalir. [ QS. 88:12]
Di dalamnya ada mata air yang mengalir. (QS. Al-Ghashiyah : 12)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
13
فِيهَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ13Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, [ QS. 88:13]
Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, (QS. Al-Ghashiyah : 13)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
14
وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَةٌ14dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), [ QS. 88:14]
dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), (QS. Al-Ghashiyah : 14)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
15
وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ15dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, [ QS. 88:15]
dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, (QS. Al-Ghashiyah : 15)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
16
وَزَرَابِىُّ مَبْثُوثَةٌ16dan permadani-permadani yang terhampar. [ QS. 88:16]
dan permadani-permadani yang terhampar. (QS. Al-Ghashiyah : 16)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan keadaan surga:
1.Surga tempatnya bernilai tinggi, lebih tinggi dari nilai tempat-tempat yang lain.
2.Di dalamnya tidak terdengar perkataan yang tidak berguna, sebab tempat itu adalah tempat orang-orang yang dikasihi Allah.
3.Di dalamnya terdapat mata air yang mengalirkan air bersih yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihatnya.
4.Di dalamnya terdapat mahligai yang tinggi.
5.Di dekat mereka tersedia gelas-gelas yang berisi minuman yang sudah siap diminum.
6.Di dalamnya terdapat bantal-bantal tersusun yang dapat dipergunakan menurut selera mereka, duduk di atasnya atau dipakai untuk bersandar dan sebagainya.
7.Di sana terdapat pula permadani yang indah dan terhampar pada setiap tempat.
8.Terdapat segala macam kenikmatan rohani dan jasmani yang jauh dari yang dapat kita bayangkan.
17
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ17Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, [ QS. 88:17]
Then do they not look at the camels - how they are created?
Tafsir
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, (QS. Al-Ghashiyah : 17)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah mempertanyakan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta, yang ada di depan mata mereka dan dipergunakan setiap waktu, diciptakan. Bagaimana pula langit yang berada di tempat yang tinggi tanpa tiang; bagaimana gunung-gunung dipancangkan dengan kukuh, tidak bergoyang dan dijadikan petunjuk bagi orang yang dalam perjalanan. Di atasnya terdapat danau dan mata air yang dapat dipergunakan untuk keperluan manusia, mengairi tumbuh-tumbuhan, dan memberi minum binatang ternak. Bagaimana pula bumi dihamparkan sebagai tempat tinggal bagi manusia.
Apabila mereka telah memperhatikan semua itu dengan seksama, tentu mereka akan mengakui bahwa penciptanya dapat membangkitkan manusia kembali pada hari Kiamat.
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? (QS. Al-Ghashiyah : 18)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah mempertanyakan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta, yang ada di depan mata mereka dan dipergunakan setiap waktu, diciptakan. Bagaimana pula langit yang berada di tempat yang tinggi tanpa tiang; bagaimana gunung-gunung dipancangkan dengan kukuh, tidak bergoyang dan dijadikan petunjuk bagi orang yang dalam perjalanan. Di atasnya terdapat danau dan mata air yang dapat dipergunakan untuk keperluan manusia, mengairi tumbuh-tumbuhan, dan memberi minum binatang ternak. Bagaimana pula bumi dihamparkan sebagai tempat tinggal bagi manusia.
Apabila mereka telah memperhatikan semua itu dengan seksama, tentu mereka akan mengakui bahwa penciptanya dapat membangkitkan manusia kembali pada hari Kiamat.
And at the mountains - how they are erected?
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 19
وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ19
Arti:
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (QS. Al-Ghashiyah : 19)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah mempertanyakan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta, yang ada di depan mata mereka dan dipergunakan setiap waktu, diciptakan. Bagaimana pula langit yang berada di tempat yang tinggi tanpa tiang; bagaimana gunung-gunung dipancangkan dengan kukuh, tidak bergoyang dan dijadikan petunjuk bagi orang yang dalam perjalanan. Di atasnya terdapat danau dan mata air yang dapat dipergunakan untuk keperluan manusia, mengairi tumbuh-tumbuhan, dan memberi minum binatang ternak. Bagaimana pula bumi dihamparkan sebagai tempat tinggal bagi manusia.
Apabila mereka telah memperhatikan semua itu dengan seksama, tentu mereka akan mengakui bahwa penciptanya dapat membangkitkan manusia kembali pada hari Kiamat.
20
وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ20Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? [ QS. 88:20]
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (QS. Al-Ghashiyah : 20)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah mempertanyakan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta, yang ada di depan mata mereka dan dipergunakan setiap waktu, diciptakan. Bagaimana pula langit yang berada di tempat yang tinggi tanpa tiang; bagaimana gunung-gunung dipancangkan dengan kukuh, tidak bergoyang dan dijadikan petunjuk bagi orang yang dalam perjalanan. Di atasnya terdapat danau dan mata air yang dapat dipergunakan untuk keperluan manusia, mengairi tumbuh-tumbuhan, dan memberi minum binatang ternak. Bagaimana pula bumi dihamparkan sebagai tempat tinggal bagi manusia.
Apabila mereka telah memperhatikan semua itu dengan seksama, tentu mereka akan mengakui bahwa penciptanya dapat membangkitkan manusia kembali pada hari Kiamat.
21
فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ21Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. [ QS. 88:21]
So remind, [O Muhammad]; you are only a reminder.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 21
فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ21
Arti:
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. (QS. Al-Ghashiyah : 21)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar memberi peringatan dan petunjuk serta menyampaikan agama-Nya kepada umat manusia, karena tugasnya tidak lain hanyalah memberi peringatan dengan menyampaikan kabar gembira dan kabar yang menakutkan.
22
لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ22Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, [ QS. 88:22]
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, (QS. Al-Ghashiyah : 22)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad tidak berkuasa menjadikan seseorang beriman. Akan tetapi, Allah-lah yang berkuasa menjadikan manusia beriman. Sementara itu, barang siapa yang berpaling dengan mengingkari kebenaran petunjuk Nabi-Nya, niscaya Allah menghukumnya. Allah berfirman:
Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman? (Yunus/10: 99)
Dan Allah berfirman:
Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau (Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku. (Qaf/50: 45)
Berkaitan dengan hal itu, para juru dakwah cukup menyampaikan pesan-pesan Al-Qur'an dan hadis Nabi sambil mengajak setiap manusia untuk beriman dan beramal saleh, serta masuk ke dalam agama Islam secara keseluruhan (kaffah). Penampilan dan metode dakwah perlu dengan cara yang baik dan tidak boleh bersikap memaksa, sebagaimana firman Allah:
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. (al-Baqarah/2: 256)
Dan Allah berfirman:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (an-Nahl/16: 125)
23
إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ23tetapi orang yang berpaling dan kafir, [ QS. 88:23]
However, he who turns away and disbelieves -
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 23
إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ23
Arti:
tetapi orang yang berpaling dan kafir, (QS. Al-Ghashiyah : 23)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad tidak berkuasa menjadikan seseorang beriman. Akan tetapi, Allah-lah yang berkuasa menjadikan manusia beriman. Sementara itu, barang siapa yang berpaling dengan mengingkari kebenaran petunjuk Nabi-Nya, niscaya Allah menghukumnya. Allah berfirman:
Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman? (Yunus/10: 99)
Dan Allah berfirman:
Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau (Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku. (Qaf/50: 45)
Berkaitan dengan hal itu, para juru dakwah cukup menyampaikan pesan-pesan Al-Qur'an dan hadis Nabi sambil mengajak setiap manusia untuk beriman dan beramal saleh, serta masuk ke dalam agama Islam secara keseluruhan (kaffah). Penampilan dan metode dakwah perlu dengan cara yang baik dan tidak boleh bersikap memaksa, sebagaimana firman Allah:
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. (al-Baqarah/2: 256)
Dan Allah berfirman:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (an-Nahl/16: 125)
24
فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَكْبَرَ24maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. [ QS. 88:24]
Then Allah will punish him with the greatest punishment.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Ghashiyah Ayat 24
فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَكْبَرَ24
Arti:
maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. (QS. Al-Ghashiyah : 24)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad tidak berkuasa menjadikan seseorang beriman. Akan tetapi, Allah-lah yang berkuasa menjadikan manusia beriman. Sementara itu, barang siapa yang berpaling dengan mengingkari kebenaran petunjuk Nabi-Nya, niscaya Allah menghukumnya. Allah berfirman:
Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman? (Yunus/10: 99)
Dan Allah berfirman:
Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau (Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku. (Qaf/50: 45)
Berkaitan dengan hal itu, para juru dakwah cukup menyampaikan pesan-pesan Al-Qur'an dan hadis Nabi sambil mengajak setiap manusia untuk beriman dan beramal saleh, serta masuk ke dalam agama Islam secara keseluruhan (kaffah). Penampilan dan metode dakwah perlu dengan cara yang baik dan tidak boleh bersikap memaksa, sebagaimana firman Allah:
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. (al-Baqarah/2: 256)
Dan Allah berfirman:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (an-Nahl/16: 125)
25
إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ25Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, [ QS. 88:25]
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, (QS. Al-Ghashiyah : 25)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Tidak ada jalan bagi mereka untuk lari daripada-Nya. Dialah yang akan menghisab mereka atas perbuatan yang telah mereka perbuat di dunia dan kemudian menjatuhkan hukuman-Nya. Ayat-ayat ini adalah penghibur hati bagi Nabi Muhammad dan sebagai obat bagi kesedihan dan kepedihan hatinya atas keingkaran orang-orang kafir itu.
kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. (QS. Al-Ghashiyah : 26)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Tidak ada jalan bagi mereka untuk lari daripada-Nya. Dialah yang akan menghisab mereka atas perbuatan yang telah mereka perbuat di dunia dan kemudian menjatuhkan hukuman-Nya. Ayat-ayat ini adalah penghibur hati bagi Nabi Muhammad dan sebagai obat bagi kesedihan dan kepedihan hatinya atas keingkaran orang-orang kafir itu.