Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa apabila langit terbelah karena telah rusak hubungan bagian-bagiannya dengan rusaknya peraturan alam semesta pada hari Kiamat nanti, disebabkan perbenturan bintang-bintang di langit karena masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri. Oleh karena itu, rusaklah peraturan alam semesta dan terjadilah gumpalan-gumpalan awan yang gelap gulita yang timbul di beberapa tempat di angkasa luar, dan langit itu akan patuh kepada apa-apa yang diperintahkan Allah. Ia pantas menjadi patuh karena dialah makhluk Tuhan yang senantiasa berada dalam kekuasaan-Nya.
2
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ2dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, [ QS. 84:2]
And has responded to its Lord and was obligated [to do so]
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 2
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ2
Arti:
dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, (QS. Al-Inshiqaq : 2)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa apabila langit terbelah karena telah rusak hubungan bagian-bagiannya dengan rusaknya peraturan alam semesta pada hari Kiamat nanti, disebabkan perbenturan bintang-bintang di langit karena masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri. Oleh karena itu, rusaklah peraturan alam semesta dan terjadilah gumpalan-gumpalan awan yang gelap gulita yang timbul di beberapa tempat di angkasa luar, dan langit itu akan patuh kepada apa-apa yang diperintahkan Allah. Ia pantas menjadi patuh karena dialah makhluk Tuhan yang senantiasa berada dalam kekuasaan-Nya.
3
وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ3dan apabila bumi diratakan, [ QS. 84:3]
Selanjutnya Allah menerangkan bahwa bila bumi dan gunung-gunung hancur berkeping-keping sehingga menjadi rata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam "perut"-nya, maka hal itu adalah karena ketundukannya pada perintah Allah dan kepatuhan melakukan kehendak-Nya.
Dalam ayat-ayat lain, Allah berfirman:
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. (az-Zalzalah/99: 1-2)
Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar. (al-Infithar/82: 4)
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan. (al-'Adiyat/100: 9)
Untuk tafsir pada kalimat "langit terbelah" di atas, dapat dilihat kembali pada telaah ilmiah Surah al-Insyiqaq/84:1-5, lihat pula telaah ilmiah Surah al-haqqah/69:16 dan Surah al-Infithar/82:1. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini. Pengertian "bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong" adalah bahwa bumi benar-benar luluh lantak, baik terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, karena hilang atau kacaunya gaya gravitasi. Luluh lantaknya bumi inilah yang juga menyebabkan seluruh isi bumi dimuntahkan dan menjadikan isi bumi kosong. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini.
4
وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ4dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, [ QS. 84:4]
And has cast out that within it and relinquished [it]
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 4
وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ4
Arti:
dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, (QS. Al-Inshiqaq : 4)
Tafsir Tahlili:
Selanjutnya Allah menerangkan bahwa bila bumi dan gunung-gunung hancur berkeping-keping sehingga menjadi rata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam "perut"-nya, maka hal itu adalah karena ketundukannya pada perintah Allah dan kepatuhan melakukan kehendak-Nya.
Dalam ayat-ayat lain, Allah berfirman:
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. (az-Zalzalah/99: 1-2)
Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar. (al-Infithar/82: 4)
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan. (al-'Adiyat/100: 9)
Untuk tafsir pada kalimat "langit terbelah" di atas, dapat dilihat kembali pada telaah ilmiah Surah al-Insyiqaq/84:1-5, lihat pula telaah ilmiah Surah al-haqqah/69:16 dan Surah al-Infithar/82:1. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini. Pengertian "bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong" adalah bahwa bumi benar-benar luluh lantak, baik terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, karena hilang atau kacaunya gaya gravitasi. Luluh lantaknya bumi inilah yang juga menyebabkan seluruh isi bumi dimuntahkan dan menjadikan isi bumi kosong. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini.
5
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ5dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). [ QS. 84:5]
And has responded to its Lord and was obligated [to do so] -
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 5
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ5
Arti:
dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). (QS. Al-Inshiqaq : 5)
Tafsir Tahlili:
Selanjutnya Allah menerangkan bahwa bila bumi dan gunung-gunung hancur berkeping-keping sehingga menjadi rata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam "perut"-nya, maka hal itu adalah karena ketundukannya pada perintah Allah dan kepatuhan melakukan kehendak-Nya.
Dalam ayat-ayat lain, Allah berfirman:
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. (az-Zalzalah/99: 1-2)
Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar. (al-Infithar/82: 4)
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan. (al-'Adiyat/100: 9)
Untuk tafsir pada kalimat "langit terbelah" di atas, dapat dilihat kembali pada telaah ilmiah Surah al-Insyiqaq/84:1-5, lihat pula telaah ilmiah Surah al-haqqah/69:16 dan Surah al-Infithar/82:1. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini. Pengertian "bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong" adalah bahwa bumi benar-benar luluh lantak, baik terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, karena hilang atau kacaunya gaya gravitasi. Luluh lantaknya bumi inilah yang juga menyebabkan seluruh isi bumi dimuntahkan dan menjadikan isi bumi kosong. Kemudian, kalimat yang mengikutinya: "¦dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh", mengandung pengertian bahwa kejadian itu berlangsung menurut sunatullah, yaitu menurut hukum-hukum Allah yang ada di alam semesta ini.
6
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَٰقِيهِ6Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. [ QS. 84:6]
O mankind, indeed you are laboring toward your Lord with [great] exertion and will meet it.
Tafsir
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (QS. Al-Inshiqaq : 6)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia dalam masa hidupnya bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya. Setiap langkah manusia sesungguhnya menuju kepada akhir hidupnya, yaitu mati. Hal ini berarti kembali kepada Allah. Oleh karena itu, manusia akan mengetahui tentang baik buruk pekerjaan yang telah mereka kerjakan.
7
فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ7Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, [ QS. 84:7]
Then as for he who is given his record in his right hand,
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 7
فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ7
Arti:
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, (QS. Al-Inshiqaq : 7)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini diterangkan golongan yang menerima catatan dengan tangan kanannya yang berisi apa-apa yang telah dikerjakannya, maka ia akan dihisab dengan mudah dan ringan. Dipaparkanlah semua perbuatannya yang baik dan yang buruk, kemudian diberi ganjaran atas perbuatannya yang baik dan dimaafkanlah perbuatannya yang buruk.
Dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan:
Dari 'Aisyah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. berdoa dalam sebagian salat yang dilakukannya, "Wahai Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah". Ketika Rasul selesai salat, aku berkata: "Wahai Nabi Allah, apakah hisab yang mudah itu? Rasulullah menjawab, "Hisab yang mudah adalah ketika Allah memeriksa catatan amal seseorang, Dia memaafkan. Wahai 'Aisyah, orang yang diinterogasi pada perhitungan amalnya di hari itu (Hari Kiamat), maka ia celaka. Dan setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, Allah akan mengampuni (dosanya) dengan musibah itu, walau hanya sekedar tertusuk duri." (Riwayat Ahmad)
Maksud Rasulullah dengan perhitungan yang mudah ialah dimaafkan segala kesalahannya, sedangkan orang yang diperiksa catatannya dengan teliti adalah orang yang mendapat malapetaka. Barang siapa mendapat perhitungan yang mudah dan ringan, ia akan kembali kepada keluarganya yang mukmin dengan gembira sebagaimana firman Allah:
Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, "Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku." Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai. (al-haqqah/69: 19-21)
8
فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا8maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, [ QS. 84:8]
maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, (QS. Al-Inshiqaq : 8)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini diterangkan golongan yang menerima catatan dengan tangan kanannya yang berisi apa-apa yang telah dikerjakannya, maka ia akan dihisab dengan mudah dan ringan. Dipaparkanlah semua perbuatannya yang baik dan yang buruk, kemudian diberi ganjaran atas perbuatannya yang baik dan dimaafkanlah perbuatannya yang buruk.
Dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan:
Dari 'Aisyah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. berdoa dalam sebagian salat yang dilakukannya, "Wahai Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah". Ketika Rasul selesai salat, aku berkata: "Wahai Nabi Allah, apakah hisab yang mudah itu? Rasulullah menjawab, "Hisab yang mudah adalah ketika Allah memeriksa catatan amal seseorang, Dia memaafkan. Wahai 'Aisyah, orang yang diinterogasi pada perhitungan amalnya di hari itu (Hari Kiamat), maka ia celaka. Dan setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, Allah akan mengampuni (dosanya) dengan musibah itu, walau hanya sekedar tertusuk duri." (Riwayat Ahmad)
Maksud Rasulullah dengan perhitungan yang mudah ialah dimaafkan segala kesalahannya, sedangkan orang yang diperiksa catatannya dengan teliti adalah orang yang mendapat malapetaka. Barang siapa mendapat perhitungan yang mudah dan ringan, ia akan kembali kepada keluarganya yang mukmin dengan gembira sebagaimana firman Allah:
Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, "Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku." Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai. (al-haqqah/69: 19-21)
9
وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا9dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. [ QS. 84:9]
dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. (QS. Al-Inshiqaq : 9)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini diterangkan golongan yang menerima catatan dengan tangan kanannya yang berisi apa-apa yang telah dikerjakannya, maka ia akan dihisab dengan mudah dan ringan. Dipaparkanlah semua perbuatannya yang baik dan yang buruk, kemudian diberi ganjaran atas perbuatannya yang baik dan dimaafkanlah perbuatannya yang buruk.
Dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan:
Dari 'Aisyah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. berdoa dalam sebagian salat yang dilakukannya, "Wahai Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah". Ketika Rasul selesai salat, aku berkata: "Wahai Nabi Allah, apakah hisab yang mudah itu? Rasulullah menjawab, "Hisab yang mudah adalah ketika Allah memeriksa catatan amal seseorang, Dia memaafkan. Wahai 'Aisyah, orang yang diinterogasi pada perhitungan amalnya di hari itu (Hari Kiamat), maka ia celaka. Dan setiap musibah yang menimpa seorang mukmin, Allah akan mengampuni (dosanya) dengan musibah itu, walau hanya sekedar tertusuk duri." (Riwayat Ahmad)
Maksud Rasulullah dengan perhitungan yang mudah ialah dimaafkan segala kesalahannya, sedangkan orang yang diperiksa catatannya dengan teliti adalah orang yang mendapat malapetaka. Barang siapa mendapat perhitungan yang mudah dan ringan, ia akan kembali kepada keluarganya yang mukmin dengan gembira sebagaimana firman Allah:
Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, "Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku." Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai. (al-haqqah/69: 19-21)
10
وَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ وَرَآءَ ظَهْرِهِۦ10Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, [ QS. 84:10]
But as for he who is given his record behind his back,
Tafsir
Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, (QS. Al-Inshiqaq : 10)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa golongan kedua adalah mereka yang banyak mengerjakan perbuatan maksiat, durhaka, dan tidak diridai Allah. Mereka akan menerima catatan perbuatan mereka dengan tangan kiri, dan dari belakang, kemudian mereka dimasukkan ke dalam neraka.
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, "Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku." (al-haqqah/69: 25-29)
11
فَسَوْفَ يَدْعُوا۟ ثُبُورًا11maka dia akan berteriak: "Celakalah aku". [ QS. 84:11]
maka dia akan berteriak: "Celakalah aku". (QS. Al-Inshiqaq : 11)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa golongan kedua adalah mereka yang banyak mengerjakan perbuatan maksiat, durhaka, dan tidak diridai Allah. Mereka akan menerima catatan perbuatan mereka dengan tangan kiri, dan dari belakang, kemudian mereka dimasukkan ke dalam neraka.
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, "Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku." (al-haqqah/69: 25-29)
12
وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا12Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). [ QS. 84:12]
Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Al-Inshiqaq : 12)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa golongan kedua adalah mereka yang banyak mengerjakan perbuatan maksiat, durhaka, dan tidak diridai Allah. Mereka akan menerima catatan perbuatan mereka dengan tangan kiri, dan dari belakang, kemudian mereka dimasukkan ke dalam neraka.
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, "Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku." (al-haqqah/69: 25-29)
13
إِنَّهُۥ كَانَ فِىٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا13Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). [ QS. 84:13]
Indeed, he had [once] been among his people in happiness;
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 13
إِنَّهُۥ كَانَ فِىٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا13
Arti:
Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (QS. Al-Inshiqaq : 13)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan bahwa ada dua hal yang menjadi sebab mengapa mereka menerima catatan amalnya dengan tangan kiri, yaitu: pertama, mereka berbuat sekehendak hatinya, mengerjakan kejahatan dan kemaksiatan dengan tidak memikirkan akibat buruk yang akan menimpa mereka di akhirat kelak.
Kedua, mereka menyangka bahwa mereka tidak akan kembali kepada Tuhannya dan tidak akan dibangkitkan kembali untuk dihisab dan menerima hasil perbuatan mereka di dunia.
14
إِنَّهُۥ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ14Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). [ QS. 84:14]
Indeed, he had thought he would never return [to Allah].
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 14
إِنَّهُۥ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ14
Arti:
Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (QS. Al-Inshiqaq : 14)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan bahwa ada dua hal yang menjadi sebab mengapa mereka menerima catatan amalnya dengan tangan kiri, yaitu: pertama, mereka berbuat sekehendak hatinya, mengerjakan kejahatan dan kemaksiatan dengan tidak memikirkan akibat buruk yang akan menimpa mereka di akhirat kelak.
Kedua, mereka menyangka bahwa mereka tidak akan kembali kepada Tuhannya dan tidak akan dibangkitkan kembali untuk dihisab dan menerima hasil perbuatan mereka di dunia.
15
بَلَىٰٓ إِنَّ رَبَّهُۥ كَانَ بِهِۦ بَصِيرًا15(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. [ QS. 84:15]
But yes! Indeed, his Lord was ever of him, Seeing.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 15
بَلَىٰٓ إِنَّ رَبَّهُۥ كَانَ بِهِۦ بَصِيرًا15
Arti:
(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (QS. Al-Inshiqaq : 15)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa mereka sesungguhnya akan kembali kepada-Nya dan akan menerima hasil perbuatan mereka di dunia. Orang yang saleh dan patuh mengerjakan perintah-Nya akan dimasukkan ke dalam surga, sedang orang yang durhaka dan banyak berbuat maksiat akan dimasukkan ke dalam neraka.
16
فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلشَّفَقِ16Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, [ QS. 84:16]
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, (QS. Al-Inshiqaq : 16)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan.
Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
17
وَٱلَّيْلِ وَمَا وَسَقَ17dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, [ QS. 84:17]
dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, (QS. Al-Inshiqaq : 17)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan.
Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
18
وَٱلْقَمَرِ إِذَا ٱتَّسَقَ18dan dengan bulan apabila jadi purnama, [ QS. 84:18]
dan dengan bulan apabila jadi purnama, (QS. Al-Inshiqaq : 18)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan.
Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
19
لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ19sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan), [ QS. 84:19]
[That] you will surely experience state after state.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 19
لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ19
Arti:
sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan), (QS. Al-Inshiqaq : 19)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan.
Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
20
فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ20Mengapa mereka tidak mau beriman? [ QS. 84:20]
So what is [the matter] with them [that] they do not believe,
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 20
فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ20
Arti:
Mengapa mereka tidak mau beriman? (QS. Al-Inshiqaq : 20)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah mencela sikap dan perbuatan mereka, "Mengapa mereka masih tidak mau beriman, sedangkan bukti telah nyata menunjukkan adanya hari kebangkitan itu?" Firman Allah:
Orang-orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), "Tidak demikian, demi Tuhanku, kamu pasti dibangkitkan, kemudian diberitakan semua yang telah kamu kerjakan." Dan yang demikian itu mudah bagi Allah. (at-Tagabun/64: 7)
21
وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ ٱلْقُرْءَانُ لَا يَسْجُدُونَ21dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, [ QS. 84:21]
And when the Qur'an is recited to them, they do not prostrate [to Allah]?
Tafsir
dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, (QS. Al-Inshiqaq : 21)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa mereka tidak mau mengakui bahwa Al-Qur'an itu kalam Ilahi yang harus dimuliakan dan dipatuhi serta mengakui bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw utusan Allah.
22
بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُكَذِّبُونَ22bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya). [ QS. 84:22]
bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya). (QS. Al-Inshiqaq : 22)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa mereka tidak mau mengakui bahwa Al-Qur'an itu kalam Ilahi yang harus dimuliakan dan dipatuhi serta mengakui bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw utusan Allah.
23
وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ23Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). [ QS. 84:23]
And Allah is most knowing of what they keep within themselves.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 23
وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ23
Arti:
Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). (QS. Al-Inshiqaq : 23)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan sebab mereka tidak mau mengakuinya, yaitu:
1.Mereka dengki kepada Nabi Muhammad atas kelebihan yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.
2.Mereka takut kehilangan pengaruh dan kedudukan sebagai pemimpin bangsanya.
3.Mereka tidak mau mengganti kepercayaan yang telah dianut oleh nenek moyang mereka dengan kepercayaan yang lain. Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Oleh karena itu, Allah mengejek mereka dengan kata-kata, "Berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih di hari Kiamat nanti."
24
فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ24Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, [ QS. 84:24]
So give them tidings of a painful punishment,
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Al-Inshiqaq Ayat 24
فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ24
Arti:
Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, (QS. Al-Inshiqaq : 24)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan sebab mereka tidak mau mengakuinya, yaitu:
1.Mereka dengki kepada Nabi Muhammad atas kelebihan yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.
2.Mereka takut kehilangan pengaruh dan kedudukan sebagai pemimpin bangsanya.
3.Mereka tidak mau mengganti kepercayaan yang telah dianut oleh nenek moyang mereka dengan kepercayaan yang lain. Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Oleh karena itu, Allah mengejek mereka dengan kata-kata, "Berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih di hari Kiamat nanti."
25
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍۭ25tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya. [ QS. 84:25]
Except for those who believe and do righteous deeds. For them is a reward uninterrupted.
Tafsir
tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya. (QS. Al-Inshiqaq : 25)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, percaya kepada Al-Qur'an, serta mengerjakan ajarannya dengan sebaik-baiknya, akan mendapat ganjaran dari Allah yang tidak ada putus-putusnya, abadi selama-lamanya.