Tafsir AL-Quran
Surat Al-Ala (Maha Tinggi) 19 Ayat

Tafsir Surat Al-Ala ayat 1

1 : سورة الأعلى

سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى 1

Arti:

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi,  (QS. Al-Ala : 1)

Translation:
Exalt the name of your Lord, the Most High,


Tafsir Tahlili:

Allah memerintahkan Rasul-Nya agar menyucikan nama-Nya dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kebesaran serta kemuliaan zat dan sifat-Nya. Nama Allah hanya diucapkan dalam rangka memuji-Nya, tidak boleh sesuatu dinamai dengan nama-Nya. Mahasuci Allah Yang Mahatinggi.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 2

2 : سورة الأعلى

ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ 2

Arti:

yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),  (QS. Al-Ala : 2)

Translation:
Who created and proportioned


Tafsir Tahlili:

Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 3

3 : سورة الأعلى

وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَىٰ 3

Arti:

dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,  (QS. Al-Ala : 3)

Translation:
And who destined and [then] guided


Tafsir Tahlili:

Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 4

4 : سورة الأعلى

وَٱلَّذِىٓ أَخْرَجَ ٱلْمَرْعَىٰ 4

Arti:

dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,  (QS. Al-Ala : 4)

Translation:
And who brings out the pasture


Tafsir Tahlili:

Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 5

5 : سورة الأعلى

فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ 5

Arti:

lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.  (QS. Al-Ala : 5)

Translation:
And [then] makes it black stubble.


Tafsir Tahlili:

Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 6

6 : سورة الأعلى

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ 6

Arti:

Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,  (QS. Al-Ala : 6)

Translation:
We will make you recite, [O Muhammad], and you will not forget,


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad untuk dibacanya dan Ia akan membukakan hati Nabi-Nya dan menguatkan ingatannya. Dengan demikian, setelah mendengarnya satu kali, maka ia tidak akan lupa apa yang telah didengarnya. Allah berfirman: Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku." (thaha/20: 114) Dan firman-Nya: Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur'an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya. (al-Qiyamah/75: 16-17)




Tafsir Surat Al-Ala ayat 7

7 : سورة الأعلى

إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ إِنَّهُۥ يَعْلَمُ ٱلْجَهْرَ وَمَا يَخْفَىٰ 7

Arti:

kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.  (QS. Al-Ala : 7)

Translation:
Except what Allah should will. Indeed, He knows what is declared and what is hidden.


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa bila Ia menghendaki agar Nabi Muhammad melupakan apa yang telah diwahyukan, maka hal itu dapat dilakukan-Nya. Allah berfirman: Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), dan engkau tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami. (al-Isra'/17: 86) Tidak lupa apa yang sudah didengar Nabi Muhammad satu kali itu adalah karunia dan kebaikan dari Allah. Sesungguhnya Dia mengetahui apa yang terang dan apa yang tersembunyi, apa yang disebutkan dan apa yang dirahasiakan.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 8

8 : سورة الأعلى

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَىٰ 8

Arti:

dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,  (QS. Al-Ala : 8)

Translation:
And We will ease you toward ease.


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Ia akan memberi Nabi-Nya taufik kepada jalan yang mudah, yang membawa kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dialah yang memberinya agama yang mudah diterima jiwa dan tidak sukar dipahami oleh akal.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 9

9 : سورة الأعلى

فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكْرَىٰ 9

Arti:

oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,  (QS. Al-Ala : 9)

Translation:
So remind, if the reminder should benefit;


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Rasul-Nya agar memperingatkan umat manusia tentang yang telah ia terima dari-Nya. Allah menyatakan bahwa peringatan itu amat besar kegunaan dan faedahnya bagi manusia, karena peringatan itu memberi petunjuk kepadanya tentang cara-cara mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, ternyata mereka tetap saja membangkang dan ingkar. Maka Rasulullah janganlah bersedih hati.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 10

10 : سورة الأعلى

سَيَذَّكَّرُ مَن يَخْشَىٰ 10

Arti:

orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,  (QS. Al-Ala : 10)

Translation:
He who fears [Allah] will be reminded.


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa mereka yang beruntung adalah yang dapat menerima panggilan atau peringatan Rasul-Nya, serta takut kepada Allah dan siksaan-Nya. Mereka inilah yang mempergunakan pikiran mereka yang waras untuk mencapai kebenaran yang kelak akan menjadi pegangan hidup mereka.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 11

11 : سورة الأعلى

وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلْأَشْقَى 11

Arti:

dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.  (QS. Al-Ala : 11)

Translation:
But the wretched one will avoid it -


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa bagi orang yang ingkar, durhaka, dan menjauhkan diri dari petunjuk-petunjuk yang diberikan Nabi Muhammad, tidak akan berfaedah peringatan yang disampaikan. Oleh karena itu, mereka tetap dalam kekafiran dan akan dilemparkan ke dalam neraka yang paling bawah. Secara ringkas, orang yang menghadapi panggilan Nabi Muhammad ke jalan Allah itu ada tiga golongan: 1.Golongan orang yang mengetahui dan yakin akan kebenarannya, tidak ada keraguan sedikit pun di dalam hatinya. Orang ini adalah orang mukmin yang sempurna (mu'min kamil) yang takut kepada Tuhannya. 2.Golongan orang yang dalam menerima petunjuk, kemudian ia yakin akan petunjuk itu, lalu menyatakan keimanannya. Orang ini adalah golongan yang agak kurang nilainya dari yang pertama. 3.Golongan yang durhaka dan ingkar, yang telah tertutup hatinya dari panggilan ke jalan Allah. Mereka ini adalah golongan yang paling jahat dan paling jauh dari kebaikan.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 12

12 : سورة الأعلى

ٱلَّذِى يَصْلَى ٱلنَّارَ ٱلْكُبْرَىٰ 12

Arti:

(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).  (QS. Al-Ala : 12)

Translation:
[He] who will [enter and] burn in the greatest Fire,


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa bagi orang yang ingkar, durhaka, dan menjauhkan diri dari petunjuk-petunjuk yang diberikan Nabi Muhammad, tidak akan berfaedah peringatan yang disampaikan. Oleh karena itu, mereka tetap dalam kekafiran dan akan dilemparkan ke dalam neraka yang paling bawah. Secara ringkas, orang yang menghadapi panggilan Nabi Muhammad ke jalan Allah itu ada tiga golongan: 1.Golongan orang yang mengetahui dan yakin akan kebenarannya, tidak ada keraguan sedikit pun di dalam hatinya. Orang ini adalah orang mukmin yang sempurna (mu'min kamil) yang takut kepada Tuhannya. 2.Golongan orang yang dalam menerima petunjuk, kemudian ia yakin akan petunjuk itu, lalu menyatakan keimanannya. Orang ini adalah golongan yang agak kurang nilainya dari yang pertama. 3.Golongan yang durhaka dan ingkar, yang telah tertutup hatinya dari panggilan ke jalan Allah. Mereka ini adalah golongan yang paling jahat dan paling jauh dari kebaikan.




Tafsir Surat Al-Ala ayat 13

13 : سورة الأعلى

ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ 13

Arti:

Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.  (QS. Al-Ala : 13)

Translation:
Neither dying therein nor living.


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka itu menjalani siksaan yang tidak ada habis-habisnya. Mereka merasakan sakit yang tidak ada batasnya, tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup. Allah berfirman: Dan orang-orang yang kafir, bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan hingga mereka mati, dan tidak diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Fathir/35: 36)




Tafsir Surat Al-Ala ayat 14

14 : سورة الأعلى

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ 14

Arti:

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),  (QS. Al-Ala : 14)

Translation:
He has certainly succeeded who purifies himself


Tafsir Tahlili:

Allah menerangkan bahwa orang yang beruntung, yaitu terhindar dari siksa akhirat, adalah orang yang bersih, beriman kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, serta percaya kepada yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. Bila terlintas dalam hatinya dan ia ingat sifat-sifat Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, maka ketika itu pula ia tunduk kepada kekuasaan-Nya lalu sujud melakukan salat. Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. (al-Anfal/8: 2)




Tafsir Surat Al-Ala ayat 15

15 : سورة الأعلى

وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ 15

Arti:

dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.  (QS. Al-Ala : 15)

Translation:
And mentions the name of his Lord and prays.


Tafsir Tahlili:

Allah menerangkan bahwa orang yang beruntung, yaitu terhindar dari siksa akhirat, adalah orang yang bersih, beriman kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, serta percaya kepada yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. Bila terlintas dalam hatinya dan ia ingat sifat-sifat Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, maka ketika itu pula ia tunduk kepada kekuasaan-Nya lalu sujud melakukan salat. Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. (al-Anfal/8: 2)




Tafsir Surat Al-Ala ayat 16

16 : سورة الأعلى

بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا 16

Arti:

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.  (QS. Al-Ala : 16)

Translation:
But you prefer the worldly life,


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang kafir lebih mengutamakan kesenangan di dunia daripada kesenangan di akhirat. Padahal, semestinya mereka memilih kesenangan akhirat, sesuai dengan yang dikehendaki oleh agama Allah. Kesenangan akhirat itu lebih baik dan kekal abadi, sedangkan kesenangan di dunia akan lenyap diliputi oleh kekotoran dan kesedihan. Meskipun begitu, secara umum manusia perlu seimbang dalam usaha dan mengatur porsi waktu untuk kepentingan dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (al-Qasas/28: 77)




Tafsir Surat Al-Ala ayat 17

17 : سورة الأعلى

وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ 17

Arti:

Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.  (QS. Al-Ala : 17)

Translation:
While the Hereafter is better and more enduring.


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang kafir lebih mengutamakan kesenangan di dunia daripada kesenangan di akhirat. Padahal, semestinya mereka memilih kesenangan akhirat, sesuai dengan yang dikehendaki oleh agama Allah. Kesenangan akhirat itu lebih baik dan kekal abadi, sedangkan kesenangan di dunia akan lenyap diliputi oleh kekotoran dan kesedihan. Meskipun begitu, secara umum manusia perlu seimbang dalam usaha dan mengatur porsi waktu untuk kepentingan dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (al-Qasas/28: 77)




Tafsir Surat Al-Ala ayat 18

18 : سورة الأعلى

إِنَّ هَٰذَا لَفِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ 18

Arti:

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,  (QS. Al-Ala : 18)

Translation:
Indeed, this is in the former scriptures,


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa apa yang disampaikan-Nya kepada Nabi Muhammad tentang perintah dan larangan, janji anugerah dan peringatan adalah sama dengan apa yang telah terdapat di dalam kitab Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Dengan demikian, Nabi Muhammad hanya mengingatkan kembali kepada agama-Nya yang terdahulu yang telah dilupakan oleh manusia. Agama yang ada itu telah diubah oleh tangan-tangan manusia, dirusak oleh hawa nafsu dan adat istiadat nenek moyang mereka sehingga telah menyimpang dari yang sebenarnya. Firman Allah: Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu. (asy-Syu'ara'/26: 192-196) Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya). (asy-Syura/42: 13)




Tafsir Surat Al-Ala ayat 19

19 : سورة الأعلى

صُحُفِ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ 19

Arti:

(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa  (QS. Al-Ala : 19)

Translation:
The scriptures of Abraham and Moses.


Tafsir Tahlili:

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa apa yang disampaikan-Nya kepada Nabi Muhammad tentang perintah dan larangan, janji anugerah dan peringatan adalah sama dengan apa yang telah terdapat di dalam kitab Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Dengan demikian, Nabi Muhammad hanya mengingatkan kembali kepada agama-Nya yang terdahulu yang telah dilupakan oleh manusia. Agama yang ada itu telah diubah oleh tangan-tangan manusia, dirusak oleh hawa nafsu dan adat istiadat nenek moyang mereka sehingga telah menyimpang dari yang sebenarnya. Firman Allah: Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu. (asy-Syu'ara'/26: 192-196) Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya). (asy-Syura/42: 13)