Al-Qur'an Surat Az-Zalzalah
(Guncangan) Beserta Terjemah dan Tafsir
سورة الزلزلة
Surat Az-Zalzalah ( Guncangan) | Surat ke-99 | 8 Ayat | Diturunkan di Madinah ( Madaniyah )
Ayat
Lafadz
1
إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا1Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), [ QS. 99:1]
When the earth is shaken with its [final] earthquake
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Az-Zalzalah Ayat 1
إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا1
Arti:
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), (QS. Az-Zalzalah : 1)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa bumi bergeletar dan berguncang sedahsyat-dahsyatnya, sebagaimana diterangkan firman Allah dalam ayat lain:
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (al-hajj/22: 1)
Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. (al-Waqi'ah/56: 4).
Keterangan ini menunjukkan tentang dahsyatnya keadaan ketika itu. Hal itu dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang kafir agar memikirkan dan merenungkannya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka bahwa apabila bumi sebagai benda padat bisa bergeletar dengan dahsyat pada hari itu, maka mengapa mereka sendiri tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafirannya.
2
وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا2dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, [ QS. 99:2]
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, (QS. Az-Zalzalah : 2)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa pada hari terjadi kegun-cangan itu, karena dahsyatnya, bumi menghamburkan isi perutnya yang terpendam berupa logam, harta simpanan, dan mayat-mayat dari kubur. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong. (al-Insyiqaq/84: 3-4)
Contohnya, sebagaimana terjadi dengan letusan gunung Krakatau pada tahun 1883, gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, lumpur panas di Sidoarjo Jawa Timur sejak tahun 2006, dan lain-lain yang begitu dahsyat sehingga mengeluarkan lava dan isi perut bumi. Guncangan pada hari kiamat jauh lebih dahsyat lagi.
3
وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا3dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", [ QS. 99:3]
dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", (QS. Az-Zalzalah : 3)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengalami dan menyaksikan kejadian yang dahsyat dan membuat terperanjat orang-orang yang melihatnya, berkata, "Apa gerangan yang terjadi pada bumi. Ini belum pernah terjadi sebelumnya?" Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. (al-hajj/22: 2)
4
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا4pada hari itu bumi menceritakan beritanya, [ QS. 99:4]
pada hari itu bumi menceritakan beritanya, (QS. Az-Zalzalah : 4)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa ketika terjadinya keguncangan yang dahsyat itu, saat bumi bergetar dan mengalami kehancuran serta kerusakan, seakan-akan ia menjelaskan kepada manusia bahwa kejadian yang belum pernah terjadi ini tidak menurut ketentuan yang berlaku bagi alam semesta dalam keadaan biasa.
Allah menjelaskan bahwa sebab terjadinya keguncangan tersebut adalah atas perintah-Nya semata. Ketika bumi diperintahkan hancur, maka bumi akan hancur luluh.
Pada dasarnya ayat 1-5 di atas berkenaan dengan hari kiamat. Namun dari sekala lebih kecil ayat-ayat tersebut dapat ditafsirkan dengan proses geologi terjadinya gempa, yang sudah barang tentu besarannya jauh lebih kecil dibanding kejadian kiamat kelak.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya menurut kajian ilmiah bahwa lempengan-lempengan kulit bumi bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Pada tempat-tempat saling bertemu, pertemuan lempengan ini menimbulkan gempa bumi. Sebagai contoh adalah Indonesia yang merupakan tempat pertemuan tiga lempeng: Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia. Bila dua lempeng bertemu, maka terjadi tekanan (beban) yang terus menerus, dan bila lempengan tidak tahan lagi menahan tekanan (beban) tersebut, maka lepaslah beban yang telah terkumpul ratusan tahun itu, dan dikeluarkan dalam bentuk gempa bumi.
Pada hari itu bumi 'menceritakan beritanya. Beban berat yang dikeluarkan dalam bentuk gempa bumi, merupakan satu proses geologi yang berjalan bertahun-tahun. Begitu seterusnya, setiap selesai beban dilepaskan, kembali proses pengumpulan beban terjadi. Proses geologi atau berita geologi ini dapat direkam baik secara alami maupun dengan menggunakan peralatan geofisika ataupun geodesi (lihat juga an-Naml/27: 88, ath-thur/52: 6). Telaah tentang gempa bumi dapat dilihat pula pada Surah an-Naba'/78: 17-20.
5
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا5karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. [ QS. 99:5]
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (QS. Az-Zalzalah : 5)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa ketika terjadinya keguncangan yang dahsyat itu, saat bumi bergetar dan mengalami kehancuran serta kerusakan, seakan-akan ia menjelaskan kepada manusia bahwa kejadian yang belum pernah terjadi ini tidak menurut ketentuan yang berlaku bagi alam semesta dalam keadaan biasa.
Allah menjelaskan bahwa sebab terjadinya keguncangan tersebut adalah atas perintah-Nya semata. Ketika bumi diperintahkan hancur, maka bumi akan hancur luluh.
Pada dasarnya ayat 1-5 di atas berkenaan dengan hari kiamat. Namun dari sekala lebih kecil ayat-ayat tersebut dapat ditafsirkan dengan proses geologi terjadinya gempa, yang sudah barang tentu besarannya jauh lebih kecil dibanding kejadian kiamat kelak.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya menurut kajian ilmiah bahwa lempengan-lempengan kulit bumi bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Pada tempat-tempat saling bertemu, pertemuan lempengan ini menimbulkan gempa bumi. Sebagai contoh adalah Indonesia yang merupakan tempat pertemuan tiga lempeng: Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia. Bila dua lempeng bertemu, maka terjadi tekanan (beban) yang terus menerus, dan bila lempengan tidak tahan lagi menahan tekanan (beban) tersebut, maka lepaslah beban yang telah terkumpul ratusan tahun itu, dan dikeluarkan dalam bentuk gempa bumi.
Pada hari itu bumi 'menceritakan beritanya. Beban berat yang dikeluarkan dalam bentuk gempa bumi, merupakan satu proses geologi yang berjalan bertahun-tahun. Begitu seterusnya, setiap selesai beban dilepaskan, kembali proses pengumpulan beban terjadi. Proses geologi atau berita geologi ini dapat direkam baik secara alami maupun dengan menggunakan peralatan geofisika ataupun geodesi (lihat juga an-Naml/27: 88, ath-thur/52: 6). Telaah tentang gempa bumi dapat dilihat pula pada Surah an-Naba'/78: 17-20.
6
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ6Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, [ QS. 99:6]
That Day, the people will depart separated [into categories] to be shown [the result of] their deeds.
Tafsir
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, (QS. Az-Zalzalah : 6)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa pada hari terjadinya kerusakan dan kehancuran bagi bumi serta terjadinya alam baru dan hidup baru, muncullah manusia dalam keadaan yang berbeda-beda dan berkelompok. Orang-orang yang beramal baik tidak sama dengan orang-orang jahat. Orang-orang yang taat tidak sama dengan orang yang berbuat maksiat. Mereka muncul untuk diperlihatkan Allah kepada mereka apa yang telah mereka lakukan dan untuk memetik hasil usaha mereka selama hidup di dunia.
7
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ7Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. [ QS. 99:7]
So whoever does an atom's weight of good will see it,
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Az-Zalzalah Ayat 7
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ7
Arti:
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Az-Zalzalah : 7)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah merincikan balasan amal masing-masing. Barang siapa beramal baik, walaupun hanya seberat atom niscaya akan diterima balasannya, dan begitu pula yang beramal jahat walaupun hanya seberat atom akan merasakan balasannya. Amal kebajikan orang-orang kafir tidak dapat menolong dan melepaskannya dari siksa karena kekafirannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka.
8
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ8Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [ QS. 99:8]
And whoever does an atom's weight of evil will see it.
Tafsir
Tafsir Kemenag Surat Az-Zalzalah Ayat 8
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ8
Arti:
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Az-Zalzalah : 8)
Tafsir Tahlili:
Dalam ayat-ayat ini, Allah merincikan balasan amal masing-masing. Barang siapa beramal baik, walaupun hanya seberat atom niscaya akan diterima balasannya, dan begitu pula yang beramal jahat walaupun hanya seberat atom akan merasakan balasannya. Amal kebajikan orang-orang kafir tidak dapat menolong dan melepaskannya dari siksa karena kekafirannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka.